Strategi Beriklan dengan Prinsip Manajemen Otak

Pembaca yang Kreatif,

Iklan adalah adalah suatu bentuk komunikasi untuk mempengaruhi orang lain –baik itu pemirsa, pendengar atau pembaca- atas suatu ide, produk atau jasa. Singkat kata, iklan umumnya bertujuan untuk menyampaikan pesan dari pembuat iklan kepada khalayak tertentu dengan tujuan agar membeli produk atas jasanya.

Dalam brain tips kali ini saya tidak akan membagikan Anda teknik-teknik beriklan yang mana Anda bisa pelajari dari multi-disiplin manapun, namun hanya sedikit menyinggung “Strategi Iklan yang Baik” berdasarkan tentu saja Manajemen Otak.

Beriklan dengan Manajemen Otak pada prinsipnya adalah pengiklan tidak boleh mengabaikan Cara Kerja Alami Otak, atau dengan kata lain, pengiklan harus memperhatikan dan “Memasukkan” semua prinsip alami cara kerja otak manusia agar pesannya tersampaikan secara optimal. Antara lain :

  1. Bahasa Alami Otak adalah Gambar
    Pemirsa, bahasa alami otak adalah Gambar, alias visual. Bukan teks atau kata-kata alias verbal. Jadi, usahakan selalu untuk mencantumkan gambar dalam adpertensi Anda. Kurangi terlalu banyak teks atau kata-kata. Lalu, bagaimana jika iklan itu hanya melalui media audio saja, misalnya di radio atau presentasi di panggung tanpa layar? Gunakan “Gambar Otak” Anda alias imajinasi Anda! Gunakan kata-kata yang memancing audiens Anda untuk berimajinasi atau melihatnya melalui “mata otak”-nya
  1. Otak Didesain Memproses Informasi berupa Warna-Warni
    Otak kita didesain dan dirancang untuk memproses informasi berupa warna-warni. Anda pun lebih suka menonton TV warna daripada TV hitam-putih, bukan? Begitu juga dengan anak-anak yang suka komik yang bergambar dan berwarna-warni daripada buku pelajaran sekolah yang hitam-putih saja. Secara umum, sekali lagi secara umum, iklan yang baik sebaiknya menggunakan warna-warni.
  1. Efek Primacy (Efek Awalan)
    Menurut peneliti daya ingat dan the Father of Memory, Herman Ebbinghaus, dalam sebuah sesi waktu, otak Anda akan memahami dan mengingat lebih baik dan lebih banyak di bagian awal-awal. Begitu juga saat Anda beriklan. Pemirsa hanya memperhatikan detik-detik atau menit-menit pertama yang sangat menentukan dari seluruh materi iklan Anda, baik audio visual di TV, atau audio di radio atau berupa visual di majalah, tulisan billboard di jalan, dan sebagainya. Pastikan Anda MEMANFAATKAN momen pertama ini sebaik-baiknya.
  1. Efek Recency (Efek Akhiran)
    Menurut Ebbinghaus juga, jika pemirsa Anda telah bersedia untuk mengikuti seluruh materi iklan Anda, maka bagian-bagian akhir iklan Anda akan juga sangat mudah diingat oleh pemirsa Anda. Oleh sebab itu, pastikan Anda MEMANFAATKAN sebaik-baiknya.
  1. Efek Von Restorff
    Sesuatu yang unik dan lain-daripada-yang-lain akan mudah untuk diingat. Begitu juga dengan sebuah iklan. Dalam dunia keilmuan daya ingat atau memory, hal itu dinamakan dengan Efek Von Restorff. Oleh sebab itu, sedapat mungkin pastikan Anda dapat menyampaikan PESAN UTAMA iklan Anda dengan cara yang unik.
  1. Tulisan dengan Ukuran Huruf yang Besar dianggap lebih penting
    Otak menganggap hirarki huruf yang ukurannya lebih besar adalah lebih penting daripada ukuran huruf yang lebih kecil.
  1. Otak Lebih Menyukai Garis Lengkung daripada Lurus (straight)
    Jika iklan Anda menggunakan ornamen garis-garis, maka pergunakan/variasikan garis-garis lengkung, karena otak Anda lebih menyukainya (ingat, yang melihat adalah otak Anda, bukan mata Anda). Bahkan bagian tubuh Anda semuanya lengkung/kurva, bukan? Tidak ada satupun yang lurus.
  1. Mata dirancang untuk mengikuti benda atau sesuatu yang bergerak
    Dengan demikian, jika memungkinkan, rancang iklan yang melibatkan sesuatu yang bergerak, atau seolah-olah bergerak. Pasti menarik perhatian.

Semoga bermanfaat !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

NEED HELP?

Melayani permintaan training (pelatihan), workshop, dan seminar, baik secara In-House (peserta tertutup) maupun secara publik.

OR CALL US NOW